Tulisan ini sedikit personal emank, tapi tak apalah setidaknya aku mengukirnya dan beberapa orang bisa menikmatinya,
Bagi orang agk aneh pasti ya, uda menjalani pacaran 3 tahun, tapi akhirnya putus juga. Aku juga memutuskannya secara tiba-tiba, rasanya seperti telah terbesit lama, dan tiba satu masa, ada dorongan untuk melakukan itu, dan akhirnya membludak, pokoknya pengen putus. yah, begitu lah real nya. Sampe-sampe ama Tuhan pun bilangnya, ‘Tuhan berikan aku kekuatan untuk mengatakan ini, kalau aku mau putus, aku masih ingin memilih.’ -.-Mungkin kalau dia baca, pasti akan begitu sangat menyakitkan, selama ini kata-kata manis yang terucap berasal dari mana ya, wajar aja dia bertanya. Pacaran itu ibarat komitmen untuk mempertahankan, suka atau tidak suka, dipelihara dan dipupuk. Mungkin selama ini, aku memegang hal ini, sehinggapun aku menjalaninya dengan rasa begitu terkekang.. -.-‘ ah, apalagi aku uda mengenal dekat keluarganya, makin lah aku merasa tidak bisa lari…Tidak bisa dipungkiri aku pernah mencintaiNya, dia orang yang manis, pinter, penyayang sekali……. -.-Β Β  makanya aku menerimanya..Β Tapi tetap aja hati berkata lain, aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini, aku yakini itu yang terbaik.. dan aku damai akan pilihan ini. Kita tidak bisa melanjutkan lagi..Kehidupan dulu dan sekarang pasti berbeda, kalau dulu aku menganggap ada orang lawan jenis yang mencintaiku apa adanya, aku bisa bermanja-maja dengan dia. Kalau sekarang aku ada TUHAN yang mengasihiku sangat, akhir-akhir ini DIA terus menyatakan kasihNya melalui firmanNYa…Tapi emank dasar ya,, aku pengen maen, tapi bingun maen sama siapa -.- pure jadi sahabat yang jalan tapi bukan shooping, yang funny, tapi tapi akhir-akhir ini akuΒ  orangnya sangat pengen cerita -.-, aku pun harus hati-hati mau cerita sama siapa,..ah, dewasa na……. -.-

Connecting the Dots

God help me…
to be focus on this revision..
bless part of my life Lord..
give me the best direction..
and give me patient…

Thanks for Atsna and mbak ami which have same ambition with me

Thanks for Febri give me information about research..

and thanks for all..

Connecting the dots….

Major

Here you are…the major which i most…:)Master in Public Administration/ International Development
http://www.hks.harvard.edu/degrees/masters/mpa-id/faq-for-prospective-applicants#heading_01

he submission can be sent on Sept 2014.. It means, I can prepare my IELTS to get 7 scores (need to hard working),

Successful applicants demonstrate competence in economics and quantitative analysis through their academic records and GRE or GMAT scores. A competitive candidate will have a strong academic record, especially in math and economics courses. πŸ™‚ hahaha needs to read much times magazine,..

The Master in Public Policy International and Global Affairs concentration (MPP IGA) is best suited to individuals seeking to become policy leaders in an increasingly globalized world. πŸ™‚ one of them work in world bank..

the curiculum, here… http://www.hks.harvard.edu/degrees/masters/mpa-id/curriculum..the curiculum..

the requirement http://www.hks.harvard.edu/degrees/masters/mpa-id/admissions

the essay http://www.hks.harvard.edu/degrees/masters/mpa-id/admissions/application-essays

the process http://www.hks.harvard.edu/degrees/admissions/apply#heading_02

the scholarship for that http://www.hks.harvard.edu/degrees/masters/mpa-id/jjwbgsp

:):)

Dream

kemarin itu mimpiku seru banget..apa karna aku terlalu banyak mikirinnya akhirnya masuk ke dalam alam bawah sadarku πŸ™‚

jadi ceritanya begini mimpi itu, aku berada di loteng, disitu ada mama, opung, dan juga pihak World Bank. aku ngobrol2 dengan pegawai pihak world bank nya dia ngajak aku supaya ikutan apply lamaran yang aku ingat itu deadline bulan june… wuih, aku senang sekalih… tapi, hahaha aku terbangun dan tersadar hanya itu hanya dalam mimpi.. apalagi kan ini uda bulan juli πŸ™‚ πŸ™‚

Flash back kemarin, aku seneng2 banget lihat2 info tentang Harvard dan berdoa ama Tuhan apa aku ttp stay di kemenkeu atau pergi ke tempat yang lain yaitu di NGO.. satu sisi aku mulai menyukai tentang finance, hanya aku tidak menyukai sistem birokrat πŸ˜€ πŸ˜€ ehm..makes me bosan… anyway btw apakah mimpi kemarin sebagai konfirmasi juga..heehehehe

Ngomong-ngomong tentang world bank, pastinya yang kesana adalah orang yang punya pengalaman banyak di unitnya saat ini. dari kantorku sudah banyak pegawai atau beberapalah yang sudah berkarir di world bank dan kembali ke DJPU lagi.. atau bahkan mereka bisa milih katanya mau ttp di world bank atau kembali setelah dapat pengalaman.. Itu berarti change ada untuk suatu saat menikmati suasana kerja internasional, ngebangun relasi antar negara dan saling tolong menolong satu dengan lainnya. Negara yang uda punya pengalaman berbagi ke negara yang belum, peran world bank yang mengkoordinir… hahaha uda kaya PMKJ aja ya πŸ™‚ πŸ™‚ PMK yang lemah ditolong yg kuat..

Ehm…semakin menyadari Tuhan merangkai luar biasa segala sesuatunya, tinggi KERJA KERAS melakukan BAGIAN KITA>>>

Dream, someday I can pass toelf 587 or ielts 7, then GRA so that i can apply to Harvard by ministry of finance, then work in world bank.. after that back to be a leader in beloved Indonesia….

God bless this dream.. help me to be sensitive also for weak and poor people…

Harvard

iseng-iseng cari info tentang Harvard..
Wow,, sesuatu banget..pikir2 tak ada salahnya mencari tau lbh lanjut…
puji Tuhan, saya uda dinyatakan lulus s1 dengan IPK 3,5, dan saat ini sedang menyiapkan proses revisian yang harus selesai minggu ini. Itu berarti saya masih tidak dalam kondisi aman. Jadi jangan bahagia dlu πŸ™‚

Kembali ke judul di atas..
sesuatu banget, siapa sih yang ngk mau masuk situ..keluar2 dari sana paling tidak eselon 1 pasti uda di tangan..artinya jdi pemimpin bangsa ini uda pasti…wuih…

Nah, apa aja yang dibutuhkan..pertama pastinya adalah TOEFL..toeflnya minimal 587 bok.., hampir perfect. yang kedua adalah GRE minimal verbal 670, 790 (!) dan 5.0. dan selanjutnya yang penting adalah pengalaman riset.. lbh lengkapnya di link yang satu ini (http://panjifh.wordpress.com/2012/05/18/berpikir-untuk-masuk-harvard/).

Berarti kalau gitu saya harus mempersiapkan ketiganya kalau mau ke sono..:) itung2 nunggu bisa s2 dari kantor, persiapaannya lebih banyak. Nah, apakah saya masih di kantor sekarang kedepannya ?? :):) heheehe…galau…melihat prospek kedepan yang cukup strategis kalau uda lulusan HARVARD…bermanfaat banget bagi negara…bawa policy yang baik….ngelihat yg lain juga temen2 kok pada ke PNS ya,, mereka punya visi yang kuat juga loh buat negara…dan pengalaman juga di NGO.. (salah satunya mas yang satu ini http://indonesiamengglobal.com/2012/07/bagaimana-caranya-agar-diterima-di-harvard-university/#)

Kalau mau bisa lulus ke Harvard, saya mau deh Tuhan di kemenkeu :):) nunggu bisa s2 juga oke:):) seraya persiapan yang banyak…tapi jgn keburu uda nikah, jdi malas mau lanjut lagi ya. Pray Tuhan boleh kabulkan sebelum 2015 uda lulus…, biar lulus universitasnya dlu baru nikah :P…. amin….

oh ya, ada yang bilang..salah satu hal untuk bisa mencapai cita-cita adalah bermimpi….
dan bermimpilah yang tingggi,, maka kamu jatuh tidak akan terlalu jauh..ada benernya..yuk dicoba..:)

Ayooo revisiannya dikelarin dlu na…..
Chaiyo..give the best

A Calling

Terima kasih buat kak Ririen yang menginspirasiku untuk menuangkan perasanku kedalam goresan ini..

Flash back saat pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, aku miris dengan kondisi kemiskinan yang ada. Dimana-mana aku temukan pengemis, begitu juga saat aku pertama kali ke Bandung. Hal ini berbeda dengan kondisi di Siantar dan juga Medan, daerah asalku. Selanjutnya aku bertekad melalui ilmu yang aku ambil, aku ingin berkontribusi sesuatu kepada mereka. Saat itu aku telah diterima di Fakultas FTSL ITB, dimana didalamnya terdapat jurusan Sipil, Kelautan, Lingkungan, dan Geodesi. Aku ingin mengambil lingkungan, dari situ aku bisa melakukan penataan kota pikirku saat berada di kereta menuju Bandung.Β 

Namun semuanya berubah, ketika ada pengumuman STAN yang menyatakan aku lulus di Jurusan Akuntansi. Akupun bingung, dan saat bingung. Aku telah menyukai apa yang aku dapatkan diBandung; dekat dengan keluarga, teman-teman yang menyenangkan, kampus yang keren dan juga biaya sekolah yang gratis selama setahun. Mungkin egokulah yang mengubah semuanya itu, saat beberapa orang dinyatakan tidak lulus, saat iming2 kerja setelah lulus yang sudah ditangan, ditambah cerita-cerita remunerasi/gaji yang bakal cukup tinggi nantinya. Dikarenakan semuanya itu, aku meninggalkan semua yang kuinginkan dari dulu, meskipun aku tidak suka dengan Akuntansi.

Jreng-jreng…sesampai di STAN, penyesalan demi penyesalan timbul. Aku balik kembali ke ITB. Beberapa saat kemudian, aku balik lagi ke STAN:) Aku tertekan dengan ketinggalan-ketinggalan materi yang kurasa uda cukup jauh dan segudang kegiatan kampus yang membuatku ingin lari dari kampus tercinta. Dan pada akhirnya aku mengundurkan diri dari ITB.
Kehidupan terus berjalan, mau tidak maupun aku harus bertanggung jawab atas keputusan yang aku telah ambil. Aku harus melewatinya sampai lulus, aku tidak ingin mengecewakan mamak kembali..

Hari demi hari aku jalani dengan terpaksa, dan tanpa semangat mengikuti kuliah. Aku alihkan dengan beberapa kegiatan rohani, dan disinilah aku bisa melupakan penyesalanku. Alhasil nilaiku pun tak memuaskan. Sampai satu ketika, di semester 3, aku berada pada posisi yang terancam untuk drop out. Aku menangis sendirian, memohon pertolongan kepada Tuhan. Aku tetap tegar dihadapan semua orang seperti biasanya, dan bahkan akupun tidak menceritakan kepada mamak. Setelah menyadari kondisiku yang terancam, aku berubah menjadi belajar lebih serius dan berusaha menyenangi apa yang telah aku jalani selama hampir dua tahun ini. Dampaknya, nilaiku pun semakin baik kecuali cost accounting. Pada mapel itu aku harus melakukan remedi. Dan malangnya saat pengumuman jadwal remedi, aku uda pulang kampung dengan teman2.

Teman-temanku pada panik, dan akupun tidak tenang berada di tengah laut (saat itu aku naik kapal bersama teman2 ke Medan). heheehe lucu mengingatnya. Lalu aku menghubungi Ibunya by telfon. aku lupa apa berhasil atau tidak, yang pasti selama liburan di kampung aku deg2an apakah diluluskan atau tidak. Dan puji Tuhan, aku diberikan kesempatan lagi oleh Tuhan untuk menyelesaikan studiku hingga akhir di STAN.

Dari situ aku belajar Β bahwa semuanya adalah Anugrah Tuhan, kalau aku bisa menyelesaikan studi hingga akhir. Tuhan menundukkan kesombongan ku selama ini.

Dan dari masa padang gurun itu, kalau aku menyebutkan padang gurun karna aku merasa berada di level bawah sekali, Tuhan sanggup mengubahkan hal yang terburuk sekalipun menjadi Indah. Yang pada umumnya adalah pembentukan karakter dan rohani ku.

Saat ini aku bekerja di Ditjen Pengelolaan Utang, tidak menyangka aku dipercayakan diunit yang cukup penting yaitu dibagian strategi. Disini aku banyak belajar, dan diberikan tanggung jawab tahap demi tahap. Aku harus mensyukurinya dan memanfaatkannya dengan baik untuk sarana belajar. Alangkah bersyukurnya pula, aku bisa mengecap pendidikan di kampus UI. Dan banyak lainnya…

Namun, sampai saat ini aku masih memiliki passion awal sebelum aku masuk kuliah yaitu fokus berkontribusi langsung bagi kaum marginal, someday di salah satu unit NGO. Saat ini adalah masa untuk dipersiapkan dulu, masa belajar step by step dan masa berbagi dengan keluarga dulu. Terus berdoa dan menggumulkan panggilan tersebut. Biarlah rencanaMu terjadi dalamku.

” Everything happens for a reason. HIS plan is wonderful.”

Β 

kangen kampung halaman

kangen banget dengan kampung halaman untuk saat ini..
pengen menikmati jalan2 dan mengeksplorasi sendiri danau toba itu, balige, dan lain2, termasuk belakang rumah yang begitu indah dengan sawah terhampar. serunya sih kalau ada kawan..
tapi kawan yg asik buat diajak siapa ya…ehehhehee..bingung…

kalau dijakarta, ada adik KKP..pgn mengeksplore museum2 yg ada dijakarta….

kapan bs jalan2 lagi yaaaaaaaaaaa..pgn santai…….
baiknya sih setelah selesai kuliah……:)

kuliah, kerja, organisasi dan pelayanan..

kalau bisa dibilang, tulisan ini sebagai flash back dari yang saya rasakan beberapa waktu belakangan ini..

kuliah

di semester 3 after uts ini emank ekstra kerja keras, banyak makalah sebagai tugas akhir. ditambah lagi jikalau dosennya menuntut muridnya untuk membaca terlebih dahulu. salah satunya adalah mata kuliah metolib. bukunya yang textbook, menambah perjuangan lebih extra lagi untuk memahaminya. >,..</ oh ya, mesti teliti lagi, krn atasanku sedikit mempercayakan diriku. jadinya kalau uda salah pas presentasi. nasi telah menjadi bubur πŸ™‚

Organisasi

saya putuskan mengikuti kepanitian grand reunion, dikarenakan sedikitnya sumber daya dan juga misi untuk menyukseskan acara ini. meskipun emank sedikit menyita waktu, apalagi dipercayakan jadi koordinator media partner dan publikasi, grand reunion, yang sebenarnya tidak punya pengalaman apa-apa. Jadi serba meraba-raba, learning by doing lah πŸ™‚
acara ini adalah reunion semua anggkatan ekstesion ui. acara yang cukup bagus dan bermanfaat bagi kami semua, jikalau acara ini terlaksana dengan baik. kita bisa mengenal alumni-alumni kita, belajar dari mereka, dan bisa jadi sarana networking ke depannya, setelah lulus πŸ™‚ selain itu juga, melalui ini, aku merasa makin PD berbicara di depan.. πŸ™‚

kalau BEM, di kajian strategis sdh selesai. dan akan dilanjutkan angkatan di bawah..thanks God. kegiatan yang aku rasa signifikan yang telah kami lakukan adalah diskusi ttg kemiskinan di kementerian perekonomian..

pelayanan

ttp berjuang juga yang satu ini. pelayanan memperhatikan anak-anak ktb..
dan juga ada tambahan lagi yaitu mendoakan dan memikirkan pelayanan di kaum marginal, di sungai tiram..

images

thanks God for all…jikalau kita masih diberikan kehidupan, itu artinya adalah untuk berkarya dan bekerja ektra demi kemulianNya..

mat bekerja πŸ™‚

Bhutan

Sudah 2 hari berlalu sepeninggalan 2 teman dari Bhutan (Sir. Dorji dan Yeashi) yang menuntut ilmu di kantorku. Mereka perwakilan dari debt management unit yang ingin mempelajari sistem pengelolaan utang yang ada di Indonesia. Mereka mendapatkan rekomendasi dari lembaga Internasional yaitu World Bank dan UNTAD. Tentunya ini merupakan kebanggaan bagi kita.

Banyak pengalaman baru yang mungkin tak akan terlupakan saat mereka bersama disini. Aku bersama Rino menemanin mereka mengelilingi wisata Jakarta, apalagi kalau tidak bukan Taman Mini atau ANcol. πŸ™‚
Yang ancol, aku ngak ikut. Selain itu mereka juga belajar renang disini :). Dalam perjalan bersama mereka, tak hanya mengenal secara individual, kerjaan, tapi juga mengetahui lebih lanjut tentang negara mereka. Banyak hal baik dan menarik dari apa yang mereka ceritakan.

Bhutan adalah negara berpenduduk kira-kira 7 juta yang terletak di wilayah pegunungan himalaya. Disana ngak ada pantai atau laut sebanyak yang ada di negara kita. Sumber pendapatan terbesar mereka berasal dari hutan dan pariwisata. Wilayah negara tersebut masih dicover hutan sebanyak lebih 75 persen hutan kira-kira. Negara sangat mendukung hal tersebut, dengan menetapkan 75 persen hutan harus tetap ada di negara Bhutan. Reboisasi terus menerus dilakukan.

Negara ini masih tergolong negara miskin, jadi masih mendapatkan pinjaman lunak atau yang berbunga rendah. :). Meskipun demikian, negara Bhutan menurutku adalah negara yang potensial, memiliki banyak air terjun, yang dapat dijadikan sebagai sumber lisrik dari air. India melihat potensi ini, mereka menjalin kerja sama dengan Bhutan. India memberikan pinjaman dalam pembangunan hidro power 10.000 mega watt di Bhutan, dan kedepan akan menjamin untuk membeli dari negara tersebut. Tentunya dengan penduduk yang tidak terlalu banyak, jumlah listrik yang ada akan berlebih. Berbeda dengan India yang berpenduduk sangat banyak.

Selain itu, hal yang menarik lainnya adalah sistem kerajaan yang masih ada di negara ini. Rakyat sangat menyayangi rajanya. Rajanya juga sangat murah hari, sering berkeliling dari desa ke kota, dan isu yang diangkat baru-baru ini oleh raja dalam kunjungannya ke desa- desanya adalah mensosialisasikan sudah saatnya Bhutan untuk menerapkan sistem demokrasi di negara Bhutan. Hal ini mungkin kurang lebih adalah untuk memajukan negara Bhutan, sehingga kerajaan dan pemerintahan sebaiknya dipisahkan. Meskipun rakyat dalam hati kecil tidak menginginkan hal tersebut dikarenakan korupsi yang merajalela di negara demokrasi πŸ™‚ Sistem demokrasipun telah berlangsung 2 tahun di negara Bhutan, dan tahun depan kalau tidak salah akan diadakan pemilu disana.

Kebanyakan dari mereka beragama Budha. Mereka masih berpakaian tradisional kalau bepergian, termasuk ke kantor, yaitu memakai baju panjang. Kalau makanan, hampir sama dengan Indonesia, makan nasi dan awam dengan chili :).

Dikarenakan mal disana tidak besar dan barang-barang cukup mahal, Sir. Dorji dan Yeashi sepuas puasnya berbelanja di Indonesia :). Mahal disebabkan karna kebanyakan barang-barang di negara tersebut dari import, industri yang ada disana masih sedikit. Oh ya, BBM disana juga import. Harganya tidak disubsidi seperti kita, dan sangat mahal yaitu kira-kira 2 dolar per liter, atau sekitar Rp18.500 per liter. :). Kebudayaan di masyarakat selain itu adalah dikenakannya aturan dilarang merokok di tempat umum oleh Pemerintah, kalau tidak didenda. Keren ya :).Dari SD anak-anak sudah belajar bahasa Inggris, buku dan penyampaian materi memaki bahasa inggris. Jadi bahasa inggris telah menjadi bahasa kedua mereka disana, dan menjadi bahasa resmi/kedinasan/tertulis.

Demikian beberapa hal yang saya pelajari dari negara mereka. Kurang lebih candaan kita sama dengan mereka :). Mereka juga suka joke. hehehe, dan memahami bahasa isyaratku kalau aku tidak tau mentranslatekan :D. CU ya, semoga kita dapat bertemu di lain waktu di negaramu.

Foto Perpisahan sekantor dengan mereka πŸ™‚ Yeashi left, Sir Dorji Right (dilingkari putih)

dan diminta memberikan ucapan perpisahan perwakilan SPU. Kadinchey – Terima Kasih